Mangrovedan Pesisir Vol. VI No. 1/2006 12 POTENSI DAN PELESTARIAN SUMBERDAYA PESISIR : HUTAN MANGROVE DAN TERUMBU KARANG DI SUMATERA BARAT Oleh: Eni Kamal Pusat Kajian Mangrove dan Kawasan Pesisir,Universitas Bung Hatta Padang Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Jl. Sumatera, Ulak Karang Padang Abstrak
Datayang digunakan adalah data primer dan data sekunder untuk menjelaskan keterkaitan persebaran hutan mangrove dan kondisi ekosistem laut di Teluk Jakarta. hutan mangrove, terumbu karang
Keberadaanhutan mangrove di Indonesia hampir ada di semua pulau di Indonesia dari pulau besar maupun kecil. Luas dari hutan mangrove di wilayah Indonesia sendiri mencapai 3.716.000 hektare. Berikut ini merupakan pulau- pulau yang menjadi persebaran hutan mangrove di Indonesia. Sisi barat dan timur pulau Sumatera.
Persebaranhutan mangrove di Indonesia meliputi wilayah pantai timur Sumatera, pantai barat dan utara Sulawesi, pantai utara Jawa, dan pesisir Kaimana dan dan pesisir Kaimana dan teluk Bintuni di Papua dan pesisir Kalimantan. Baca Juga : terangkan yang kalian ketahui tentang fungsi ribbon. Related Articles. sebutkan contoh sikap tenggang
Indonesiamemiliki keragaman flora dan fauna yg sangat besar di dunia urutan ke - on study-assistant.com. id-jawaban.com. Akuntansi; B. Arab; B. Daerah; B. Indonesia; Lebih . B. inggris; B. jepang; B. mandarin Karena letak geografis indonesia yg berada diantara 2 benua dan 2 samudra dan jg karna indonesia adalah negara tropis dgn itu banyak
Mangrovedan Perubahan Iklim Menyimpan carbon 800-1200 ton C/ha (4-5 kali dari hutan daratan), 80% C tersimpan di dalam tanah. Pelepasan emisi ke udara pada hutan mangrove lebih kecil daripada hutan di daratan, hal ini karena pembusukan serasah tanaman aquatic tidak melepaskan karbon ke udara. Pelindung daratan dari naiknya
PersebaranTerumbu Karang Lokasi Terumbu Karang di Indonesia Peraturan Undang-Undang Yang Mengatur Terumbu Karang Pemanfaatan Terumbu Karang Pertumbuhan dan perkembangan karang berkurang secara eksponensial dengan kedalaman. Beberapa hal yang menjadi faktor pembatas antara lain cahaya, oksigen, suhu dan kecerahan. Lokasi Terumbu Karang di Indonesia
Hutanmangrove dan terumbu karang di Indonesia memiliki berbagai fungsi mulai dari fungsi ekologis, fungsi wisata dll. Persebaran hutan mangrove di Indonesia dimulai dari pantai timur Sulawesi, Pantai Utara Jawa, dan Kalimantan dan Papua. Persebaran terumbu karang di Indonesia di mulai dari wilayah Bunaken (Sulawesi Utara),Raja Ampat (Papua Barat), Derawan (Kalimantan Timur), Karimun Jawa (Jawa Tengah), Nusa Penida (Bali), dan Wakatobi (Sulawesi Tenggara).
KBRN Minut : Pencanangan Restorasi Terumbu Karang dan Penanaman Mangrove di Pantai Desa Paputungan Likupang Barat Minahasa Utara (Minut) mendapat apresiasi dari Jajaran Kepolisian Resort Minut. Kapolres Minut AKBP Bambang Yudi Wibowo SIK menyebutkan, aksi ini sangat membantu dalam menjaga
CarilahInformasi tentang persebaran hutan Mangrove dan Terumbu Karang di Indonesia !. Jawaban : A. Luas Hutan Mangrove di Indonesia mencapai 3 Juta Hektar yang tersebar di sepanjang 95.000 ribu Km Pesisir Indonesia. 1. Luas terbesar hutan Mangrove berada di pulau Papua yang mencapai 3,7 Juta Hektar (Pesisir Sebelah Selatan Papua). 2.
MengapaHutan Mangrove Hanya Terdapat Di Wilayah Tersebut Saja. Sebagai pulau yang besar, keberadaan hutan mangrove di sumatera tidak full yakni hanya di pesisir pantai bagian barat dan timur. Hendak namun diperkirakan luas hutan manrove diindonesia sudah menurun dekat 120.
Sebaranhutan mangrove di Indonesia antara lain di Sumatera, Jawa dan Papua. 2. Terumbu Karang Terumbu karang atau coral reef adalah ekosistem laut yang unik dan terdapat di seluruh dunia. Terumbu karang tumbuh dengan baik di daerah tropis seperti Indonesia.
Indonesialaut di Indonesia juga mencapai 2/3 dari luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta kilometer persegi. Kekayaan lain dari sumber daya laut juga berupa mangrove, terumbu karang, dan lainnya. Kali ini, kita akan membahas mengenai potensi dan persebaran sumber daya laut perikanan, ya. Sekarang, yuk, kita simak informasi mengenai potensi
Assalammualaikum Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Geografi yaitu Tentang "Persebaran Hutan Mangrove". Berikut dibawah ini penjelasannya: Mangrove disebut pun dengan tumbuhan bakau.
Tidakseperti portal lainnya,, disitus ini anda tidak memerlukan untuk melakukan registrasi akun. Kemudian Masuk ke menu Navigasi "Download Peta" - dan Pilih "Download SHP", pada halaman verifikasi klik "Saya Setuju dan Lanjutkan", dan anda sudah sampai di Halaman Download Berbagai Shapefile (SHP) Seluruh Indonesia Terlengkap.
9mEP. - Luas wilayah perairan Indonesia tersebut telah diakui sebagai Wawasan Nusantara oleh United Nation Convention of The Sea UNCLOS, 1982. Laut merupakan perairan asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Laut yang sangat luas disebut dengan samudra yang merupakan kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi dan memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya. Luas wilayah perairan mencapai 5,8 juta km2 atau sama dengan 2/3 dari luas wilayah Indonesia, terdiri dari Zona Ekonomi Eksklusif ZEE 2,7 juta km2 dan wilayah laut teritorial 3,1 juta km2. Persebaran Biota Laut di Perairan Indonesia Indonesia memiliki laut dengan potensi sumber daya kelautan yang sangat kaya. Sumber daya laut adalah unsur hayati dan nonhayati yang terdapat di wilayah laut. Potensi sumberdaya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga yang berada di bawah permukaan laut. Berikut ini adalah persebaran biota laut di perairan Indonesia, seperti dikutip modul Geografi Kelas XI 2020 1. PerikananIndonesia memiliki potensi sumberdaya perikanan yang sangat baik dari segi jumlah dan keanekaragamannya. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, potensi perikanan laut Indonesia terdiri atas perikanan pelagis yang tersebar hampir di semua bagian laut Indonesia. Di Indonesia bagian barat, jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis kecil. Di Indonesia bagian timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar, cakalang, dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak membudidayakan ikan, terutama di daerah pesisir dengan jenis ikan bandeng dan udang. Potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi perikanan meliputi Perikanan laut Tuna/Cakalang, Udang, Demersal, Pelagis kecil, dan lainnya sekitar ton/tahun. Mariculture rumput laut, ikan, dan kerang-kerangan serta mutiara sebanyak ton/tahun. Perairan umum ton/tahun, budidaya tambak 100 ton/tahun, dan budidaya air tawar ton/tahun. 2. Hutan MangroveHutan mangrove adalah hutan khas yang hidup di sepanjang pantai di daerah tropis yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Banyak terdapat di pesisir timur Sumatera, pesisir Kalimantan, dan pesisir selatan Papua. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomi. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya, penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna. Luas sebaran hutan mangrove ada di beberapa daerah, di antaranya Papua yaitu 3,6 juta hektar. Kalimantan sekitar 165 ribu hektar Sumatera 417 ribu hektar. Sulawesi 53 ribu hektar. Jawa 34,4 ribu hektar. Bali dan Nusa Tenggara 3,67 hektar. Perkembangan hutan mangrove dipengaruhi oleh air laut pasang, air tawar sebagai sumber makanannnya, serta endapan sedimentasi lumpur yang substratnya berasal dari erosi daerah hulu. Berikut peta persebaran hutan mangrove di Indonesia. 3. Terumbu KarangTerumbu karang adalah terumbu batuan sedimen kapur di laut yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya. Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat jenis ikan, jenis moluska, jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Manfaat terumbu karang tersebut adalah manfaat ekonomi, manfaat ekologis, dan manfaat sosial ekonomi. Manfaat ekonomi adalah sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis di antaranya mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonominya adalah sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariwisata Sebaran terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatera. 4. Padang LamunPadang lamun adalah tumbuhan tinggi yang sudah sepenuhnya menyesuaikan diri hidup terendam di dalam laut. Lamun tumbuh subur di daerah terbuka pasang surut dan perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan patahan karang mati, dengan kedalaman sampai empat meter. Lamun dapat membentuk suatu padang lamun. Padang lamun tersebar di laut perairan Indonesia. Manfaat lamun di lingkungan perairan dangkal adalah sebagai produsen primer, habitat biota, penangkap sedimen, dan pendaur zat juga Klasifikasi Laut Berdasarkan Proses Terjadi, Letak & Kedalamannya Dinamika Perairan Darat Sungai, Daerah Aliran Sungai, Danau & Rawa Pengertian Pencemaran Laut Serta Penyebab dan Cara Pencegahannya - Pendidikan Penulis Maria UlfaEditor Addi M Idhom
“Pada 2007, Bapak ajak masyarakat menanam mangrove, tetapi cuma beberapa yang mau ikut waktu itu. Sekarang kami merasakan dampak abrasi pantai. Pasir mulai terkikis dan banyak pulau-pulau di sekitar Yensawai mulai hilang,” ujar Konstantinus Saleo, seorang advokat pelestarian alam di Yensawai Barat, Kepulauan Raja Ampat, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, seperti Konstantinus, mangrove bukan hanya sekadar tanaman. Mangrove yang tumbuh di garis pantai dan muara sungai berfungsi sebagai penahan abrasi air laut dan mengurangi risiko banjir. Mangrove adalah penjaga rumah-rumah dan penghidupan ini memberikan perlindungan di garis pantai dari bencana terkait iklim dan bencana lainnya seperti badai dan tsunami serta mengurangi risiko banjir, genangan, dan erosi. – yakni 3,1 miliar ton – setara dengan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh sekitar 2,5 miliar kendaraan yang dikendarai selama satu merupakan rumah bagi 3,5 juta hektar mangrove, atau sekitar 23% dari seluruh mangrove di dunia, dengan spesies mangrove yang juga paling beragam dengan 92 spesies sejati. , di Kalimantan dan Sulawesi. Sebab lainnya adalah untuk alih fungsi ke perkebunan kelapa sawit dan pengembangan pesisir untuk perluasan wilayah telah merespons tantangan yang dihadapi ekosistem mangrovePemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan perlindungan mangrove, misalnya dengan memperkenalkan rencana tata ruang, sebuah sistem untuk menyelesaikan konflik penggunaan lahan dan menyeimbangkan pertimbangan lingkungan dan ekonomi dengan menetapkan zona untuk penggunaan khusus. Pemerintah juga telah membuat kemajuan substansial dalam memperluas Kawasan Konservasi Perairan menjadi lebih dari 23 juta. .Selain upaya konservasi, pada tahun 2020, pemerintah menetapkan target ambisius untuk merehabilitasi hektar mangrove pada tahun 2024. Pemerintah juga telah memasukkan restorasi mangrove padat karya sebagai bagian dari Program Pemulihan Nasional. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Marves diberi mandat untuk mengkoordinasikan kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove untuk mendukung rehabilitasi mangrove di seluruh provinsi di Indonesia. "Kita semua perlu bekerja bersama – pemerintah, CSO, sektor swasta, dan masyarakat – untuk melindungi mangrove bagi Indonesia yang lebih sejahtera" “Mangrove memberikan manfaat yang sungguh banyak bagi masyarakat. Mangrove melindungi masyarakat dari dampak perubahan iklim dan menghasilkan pendapatan melalui ekowisata dan produk-produknya, seperti kepiting bakau, sirup, dan kerupuk. Karbon yang tersimpan pada mangrove juga dapat diperdagangkan, dan manfaatnya perlu dipastikan agar menjangkau masyarakat pesisir untuk menghasilkan insentif bagi pengelolaan mangrove yang berkelanjutan,” ujar Nani Hendiarti, Deputi Menteri Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kemenko Marves. “Kita semua perlu bekerja bersama – pemerintah, CSO, sektor swasta, dan masyarakat – untuk melindungi mangrove bagi Indonesia yang lebih sejahtera.”Citizen scientist Memanfaatkan kekuatan masyarakat untuk mengumpulkan data mangrove nasionalDalam melindungi mangrove, Indonesia membutuhkan data yang akurat, terintegrasi, dan diperbarui secara berkala untuk melacak kemajuan, memprioritaskan tindakan, dan mengkomunikasikan nilai ekosistem pesisir Indonesia. Pengembangan indeks kesehatan mangrove oleh Lembaga Penelitian Indonesia LIPI merupakan suatu tonggak Oktober 2020, LIPI meluncurkan MonMang, sebuah aplikasi ponsel yang memungkinkan masyarakat untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data mangrove. Memanfaatkan peran masyarakat untuk memantau mangrove di wilayah mereka masing-masing sangat penting, mengingat luasnya wilayah mangrove di di wilayah pesisir dapat mengirimkan data mangrove secara real-time ke aplikasi, menjembatani kesenjangan antara upaya penelitian warga dan laboratorium. Data ini kemudian dianalisis lebih lanjut untuk membantu menginformasikan data indeks kesehatan mangrove.“Masyarakat yang menggunakan MonMang, mereka tidak hanya peneliti, tetapi juga mereka yang peduli dengan konservasi mangrove. Mereka menggunakan MonMang untuk dengan mudah menganalisis kesehatan mangrove di wilayahnya masing-masing,” ujar I Wayan Eka Dharmawan, Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi, sebuah aplikasi ponsel yang memungkinkan masyarakat untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data mangrove. Dukungan dan komitmen Bank Dunia terhadap konservasi dan restorasi mangroveBank Dunia mendukung Indonesia dalam pengelolaan mangrove melalui Oceans Multi-Donor Trust Fund dan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP, sebuah investasi 20 tahun dalam pengelolaan terumbu karang dan kapasitas penelitian. Melalui program ini, telah muncul berbagai pengetahuan untuk pengelolaan mangrove yang berhasil, misalnya melalui pengembangan indeks kesehatan mangrove di bawah program COREMAP. Indeks tersebut dapat mengukur kualitas ekosistem mangrove di suatu lokasi dan waktu Dunia juga telah menghasilkan penelitian tentang mangrove, seperti penilaian ekonomi dari jasa ekosistem yang disediakan oleh mangrove, dukungan teknis untuk melaksanakan perencanaan tata ruang laut, implementasi Kawasan Konservasi Perairan, dan berbagai pilihan untuk meningkatkan penghidupan masyarakat pesisir. Bank Dunia dan pemerintah Indonesia juga tengah mempersiapkan program untuk meningkatkan pengelolaan mangrove dan mendukung target restorasi mangrove akhirnya, diperlukan upaya bersama untuk mencapai konservasi dan restorasi mangrove. Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan akan mendukung masyarakat pesisir seperti Konstantinus, berkontribusi pada pemulihan yang hijau dan tangguh di wilayah pesisir, dan mendukung Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan Konservasi Masyarakat Yensawai Barat menyiapkan bibit mangrove propagul untuk ditanam. Foto Donny Fernando/National Geographic IndonesiaPada akhirnya, diperlukan upaya bersama untuk mencapai konservasi dan restorasi mangrove. Pengelolaan mangrove secara berkelanjutan akan mendukung masyarakat pesisir seperti Konstantinus, berkontribusi pada pemulihan yang hijau dan tangguh di wilayah pesisir, dan mendukung Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
› Opini›SDG Blue Bond Amankan Ekonomi ... Penerbitan SDG Blue Bond penting untuk mendorong pengembangan ekonomi biru dan menutup celah pembiayaan untuk perubahan iklim. Sebagai bagian dari 20 negara G20 dengan potensi perekonomian terbesar di Asia, Indonesia berkomitmen menjalankan amanat UUD 1945 melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs. Pun pada sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, September 2015, 193 pemimpin dunia, termasuk Indonesia, menyepakati program SDGs dalam mewujudkan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan melestarikan lingkungan Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempertegas bahwa pembangunan ekonomi sebagaimana diamanatkan UUD 1945 diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Bappenas menyebutkan bahwa SDGs adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan tatanan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup, serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan. Pembangunan SDGs memiliki empat pilar utama, yakni pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, serta pembangunan hukum dan tata kelola, yang diharapkan tercapai pada juga Pembangunan BerkelanjutanUpaya penyelarasan anggaran dan target SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2020-2024 pun dilakukan pemerintah. Dibutuhkan sedikitnya 400 miliar-750 miliar dollar AS untuk mencapai target pembangunan SDGs 2030 dengan kondisi kapasitas fiskal yang terbatas. Di sini, APBN menunjukkan perannya sebagai instrumen yang mendorong sustainable dalam APBN, kebijakan pembiayaan anggaran diarahkan untuk mendukung kebijakan fiskal ekspansif melalui pengembangan instrumen pembiayaan inovatif dan prudent guna menjaga keberlanjutan fiskal fiscal sustainability, salah satunya dengan menerbitkan SDG Blue dan potensiUrgensi penerbitan SDG Blue Bond adalah pentingnya mendorong pengembangan ekonomi biru dan menutup celah pembiayaan untuk perubahan iklim.”Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, serta memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga jalesveva jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan nenek moyang kita di masa lalu bisa kembali lagi membahana,” kata Presiden Joko Widodo pada negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi sektor kelautan atau ekonomi biru yang besar. Badan Pusat Statistik 2021 menyebutkan potensi ekonomi kelautan Indonesia pada 2020 sekitar 1,3 triliun dollar AS dengan potensi kesempatan kerja 45 juta Dunia pun menyebutkan bahwa Indonesia sebagai peringkat kedua sebagai negara dengan sektor perikanan terbesar di dunia setelah China. Sektor perikanan memberikan kontribusi sebesar 27 miliar dollar AS terhadap PDB melihat peranan terumbu karang dan mangrove dalam mengurangi dampak banjir dan tsunami terhadap masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir, Bank Dunia mencatat bahwa pelindungan yang diberikan oleh terumbu karang dan mangrove ini bernilai setidaknya 639 juta dollar AS per ekonomi kelautan Indonesia pada 2020 sekitar 1,3 triliun dollar AS dengan potensi kesempatan kerja 45 juta adalah Indonesia mempunyai ekosistem biru yang sangat besar. Bappenas 2022 menyebutkan Indonesia memiliki terumbu karang seluas 3,9 juta hektar, mangrove seluas 3,31 juta hektar—hingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan mangrove terluas di dunia, serta padang lamun tervalidasi seluas hektar. Selanjutnya, hutan mangrove dan padang lamun Indonesia menyimpan 17 persen cadangan karbon biru dunia yang memiliki potensi besar mendukung pencapaian target Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional NDC dalam penurunan emisi gas rumah potensi dan urgensi dari pentingnya pengembangan ekonomi biru tersebut menuntut pemerintah mengembangkan sumber pembiayaan inovatif, yakni dengan menerbitkan SDG Samurai Blue Bond. Yaitu, obligasi yang diterbitkan dalam valuta asing berdenominasi yen di pasar Jepang di mana hasil penerbitannya digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang terkait dengan kegiatan maritim dan kelautan dalam rangka pencapaian target SDGs Indonesia 2030 di bidang ekonomi keberhasilan Pemerintah Indonesia sebagai negara Asia pertama yang menerbitkan SDG Bond dalam denominasi Euro sebesar 500 juta euro pada 2021, pemerintah pun kembali melakukan inovasinya lewat SDG Blue biruTransaksi SDG Blue Bond di pasar Jepang ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para investor. Indonesia kembali berhasil menjadi negara pertama di dunia yang menerbitkan Blue Bonds dengan menggunakan standar International Capital Market Association ICMA 19 Mei 2023, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sukses mengumpulkan dana lewat penerbitan Surat Utang Negara SUN dalam valuta asing berdenominasi yen Jepang atau Samurai Bond sebesar 104,8 miliar yen atau setara dengan Rp 11,34 triliun. Dari jumlah itu, 20,7 miliar yen adalah SDG Samurai Blue Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, mengatakan, penerbitan Blue Bonds akan melengkapi portofolio pembiayaan APBN dan menunjukkan semakin kuatnya komitmen pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan. Selain itu, penerbitan Blue Bonds diharapkan akan membuka alternatif pembiayaan biru lainnya untuk juga Pemerintah Terbitkan SDG ”Bond” Perdana di Asia TenggaraDana pembiayaan yang berhasil dikumpulkan dari SDG Samurai Blue Bond, yakni 20,7 miliar yen, akan digunakan untuk membiayai proyek/kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi biru yang penerbitannya didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Direktorat Kelautan dan Perikanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional PPN/Bappenas, kementerian/lembaga yang memiliki proyek underlying seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan UNDP. Contoh proyek/kegiatan ekonomi biru dimaksud antara lain pengolahan limbah, perlindungan laut dan pesisir, pemulihan ekonomi dan keanekaragaman hayati, pengembangan perikanan yang berkelanjutan, manajemen bencana dan pengurangan risiko, energi kelautan terbarukan, dan pengembangan TAMBUNANSuasana di hutan mangrove yang menjadi ekowisata di Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat, Jambi, 2 April Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan, keberhasilan penerbitan Samurai Blue Bond tidak terlepas dari sinergi yang erat antara Kemenko Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian PPN/Bappenas dan kementerian teknis terkait. Dia berharap penerbitan Samurai Blue Bond ini menjadi salah satu show best practices blue financing pada keketuaan Indonesia di ASEAN dan Pertemuan Tingkat Tinggi Negara Pulau dan Kepulauan AIS Forum pada akhir tahun SDG Samurai Blue Bond dengan ICMA Principles ini menyebabkan pemerintah tidak hanya serta-merta melakukan penerbitan, mengalokasikan pembiayaan kepada proyek/kegiatan ekonomi biru yang menjadi underlying, lalu berhenti begitu saja. Pemerintah masih memiliki tugas untuk mempertanggungjawabkan penggunaan penerbitan SDG Samurai Blue Bond juga Pemerintah Raih Rp 13,32 Triliun dari Samurai BondPemerintah perlu menunjukkan sisi akuntabilitas dari kebijakan penerbitan ini sehingga investor dapat meyakini bahwa dana SDG Samurai Blue Bond telah digunakan sebenar-benarnya untuk pencapaian tujuan pembangunan SDG Ekonomi Biru karena itu, kolaborasi yang baik antara Kemenkeu dengan Kemenko Kemaritiman, Direktorat Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Bappenas, serta kementerian/lembaga teknis sangat diperlukan guna memastikan pembiayaan tersebut tepat sasaran dan nantinya akan menjadi laporan pertanggungjawaban kepada investor melalui laporan tahunan annual report.Ita Yenny Sihotang, Analis Pengembangan Instrumen dan Basis Investor Surat Utang Negara pada Kementerian Keuangan; Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia Instagram ita_sihotang
Potensi Hutan Mangrove IndonesiaPotensi Hutan Mangrove Indonesia, selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan mangrove hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekologis hutan mangroveAdalah sebagai habitat tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air ekonomis hutan mangroveBerupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia?Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di sepanjang km pesisir Indonesia Giri et al., 2011.Potensi Hutan Mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Sumatra 417 ribu ha, Kalimantan 165 ribu ha, Sulawesi 53 ribu ha, Jawa 34,4 ribu ha, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 ha. Sebaran hutan mangrove di Indonesia menjadi sumber kekayaan alam baik diliat dari fungsi dan pontensi witasi di Indonesia.
persebaran hutan mangrove dan terumbu karang di indonesia